27 October 2017

[REVIEW] Film Negeri Dongeng - Mandala Malang

Hai Walkers! Kemarin aku berkesempatan untuk nonton film Negeri Dongeng. Pertama kali perkenalan film ini, sebenernya aku pengen nonton, tapi waktu sungguh tak bersahabat. Pemutaran di Surabaya aku gak bisa nonton karena ada pesanan catering yang membludak. Pemutaran pertama di Malang pun gak bisa datang karena gak ada temennya. Mau naik angkot pun gak bisa karena jam pemutaran film malam hari.



TIKET
Tiket nonton kali ini Rp 25.000,-/orang. Bisa di beli secara umum di bioskop tertentu. Beda dengan sebelumnya yang harus reservasi via Whatsapp dulu sebelum menonton.



SINOPSIS
Film besutan sutradara Anggi Frisca ini termasuk jenis film dokumenter. Film ini mengisahkan 7 pendaki tanah air yang menggapai 7 puncak tertinggi di Indonesia. Mereka adalah Anggi Frisca (Sutradara), Teguh Rahmadi, Rivan Hanggarai, Jogie KM. Nadeak, Yohanes Pattiasina, Wihana Erlangga dan dr. Chandra Sembiring (Produser). Film ini tidak hanya mengulas tentang pencapian 7 puncak tertinggi Indonesia, namun juga bercerita tentang kearifan lokal, cerita penduduk di kaki gunung yang jauh dari hiruk pikuk kota, perjalanan darat, laut dan udara para pendaki ini.


Beberapa ekspeditor yang ikut berperan dalam film ini adalah Nadine Chandrawinata (Cartenz Pyramid Papua), Darius Sinathrya (Gunung Binaiya Ambon), Medina Kamil (Gunung Bukit Raya Kalimantan), Djukardi “Bongkeng” Adriana (Gunung Rinjani Lombok), Alfira “Abex” Naftaly (Gunung Latimojong Sulawesi) dan Matthew Tandioputra (Gunung Semeru Jawa Timur). 

Bagaimana kisah mereka menggapai 7 puncak tertinggi Indonesia?
Sanggupkah mereka melawan ego dalam diri masing-masing?
Sanggupkah mereka bergotong-royong mencapai tujuan?


Jangan lupa, saksikan di bioskop terdekat di kota kalian ya!


REVIEW
Aku puas dengan film ini. Film ini tidak hanya menunjukkan bagaimana senang dan bahagianya berada di puncak-puncak gunung tertinggi Nusantara.
✔ Tidak menunjukkan scene 'selfie cantik' alias gaya-gaya membahayakan saat di puncak sebagaimana film sebelah.
✔ Mereka menekankan gotong-royong dalam pendakian.
✔ Mereka menekankan safety dalam pendakian.
✔ Mereka melakukan persiapan yang matang.
✔ Memberikan ilmu untuk meminimalisir membawa sampah di gunung.
✔ Menggali informasi dan berbincang dengan penduduk lokal.

Mereka juga menegaskan bahwa MENDAKI GUNUNG ITU GAK GAMPANG. Butuh persiapan matang, mulai keuangan, logistik, fisik juga mental kalian.


Ada satu scene yang aku ngrasa kena banget! Scene pas AIR MINUM MEREKA HABIS! Ini sumpah ngena banget! Karena pas pendakian kami, Minus Family, ke Gunung Merbabu, bisa kalian baca disini kami juga menghalami hal yang sama. Air kami sungguh amat sangat sedikit, but Allah help us! Nature help us! We found two bottle of water in underbrush.

Semoga para pendaki baru atau siapapun yang mau mendaki gunung, HARUS MEMPERSIAPKAN segalanya terlebih dahulu. Gunung bukan tempat bermain. Gunung adalah alam yang sewaktu-waktu bisa berubah cuaca dan kondisinya. Kita adalah tamu. 

Oh ya, selesai menonton, aku mendapatkan oleh-oleh lo, ada sricker dan kartu pos.


Dan, terakhir, SAYA CINTA ALAM INDONESIA :)

23 October 2017

Cantiknya Ranu Pani Kini - Oktober 2017

Halaaauuuu Walkers! Setelah mengulas perjalanan dari Ranu Kumbolo (baca disini), aku akan bercerita sedikit tentang Ranu Pani. Nama Desa sekaligus nama danau yang satu kawasan dengan Ranu Kumbolo.


Cuit cuiiit, cantikkan danau nya? Aku sendiri pun tercengang dengan keindahannya.

Loh kok bisa tercengang?

Loh kok bisa pangling sama Ranu Pani?

Padahal kan udah 3X ke Ranu Kumbolo.

Sebelum memiliki paras bersih nan ayu ini, Ranu Pani dipenuhi oleh tumbuhan air kiambang atau Salvinia molesta dan sejenis eceng gondok lainnya.

Pertama kali kesini tahun 2014, hampir seluruh danau tertutup tumbuhan air. Hanya 1-2 pendaki atau bahkan tak ada yang melirik Ranu Pani. Aku sendiri pun dulunya hanya 'Oh ini Ranu Pani' tapi sekarang, setiap pendaki yang ke Ranu Kumbolo atau Mahameru, pasti menyempatkan diri untuk menikmati indahnya Ranu Pani dari Basecamp.

Ini semua berkat para Saver, relawan, penggiat alam, instansi terkait dan warga sekitar yang sadar akan eksistensi danau tersebut. Mereka mengupayakan agar Ranu Pani tetap asri dan bisa digunakan sebagai mana mestinya.

Pengen view kayak gini? Dateng dong kesini 😉

So, enjoy the view. Take nothing but pictures. Leave nothing but foot print. Kill nothing but time.

Thank you ~

22 October 2017

Pesona Ranu Kumbolo 2017

Halaaau Walkers! Welcome back to my blog 😘 Seperti judulnya, kemarin aku habis ke Ranu Kumbolo. Pasti pada tau dong pesona eksotika danau di ketinggian 2400mdpl ini?

Senja di Ranu Kumbolo

Tepatnya 17-18 Oktober 2017 aku menyempatkan diri untuk mbolang ke Ranu Kumbolo. Misi kali ini adalah menemani adiknya si Kemprot, Amel namanya, yang ngebet banget kesini. Amel mengajak tiga temannya yaitu Dilla, Fitri dan Putri. Juga ada Erwin, Doni, dan Dikun.



TIKET
Harga tiket Rp 17.500,-/hari dengan rincian Rp 15.000,- untuk tiket dan Rp 2.500,- untuk asuransi. Tiket masuk Ranu Kumbolo atau Semeru dihitungnya per hari ya. Jadi kalau 3 hari, ya Rp 17.500 X 3 hari.



PERJALANAN
Meski membawa mereka yang jarang mendaki, dengan durasi waktu 4 jam, perjalanan kami bisa dibilang cepat. Padahal targetku sekitar 5 jam perjalanan, soalnya aku sendiri sudah lamaaaaa gak jalan, haha. Jalurnya 95% masih sama seperti dulu, hanya beberapa titik yang berbeda, seperti ada jembatan baru dan ada titik dimana kita melewati batu besar.

Narsis dulu di Sabana Ranu Kumbolo

Selama perjalanan memang selalu akrab dengan kabut. Ngikut aja terus. Kadang juga membawa sepercik air untuk menyegarkan jiwa-jiwa yang mulai lelah.



DAFTAR ONLINE
Per 1 Oktober 2017 pihak TNBTS memberlakukan wajib daftar online untuk pendaki yang ingin ke Ranu Kumbolo maupun Semeru. Yaa, memang sedikit ribet sih, apalagi kalau mereka adalah pendaki lawas.

Ada poin penting :
1. Transfer menggunakan Bank BNI. Usahakan setor tunai agar memudahkan saat registrasi ulang.

2. Daftar online maksimal 7 hari sebelum tanggal keberangkatan. Aku berangkat tanggal 17 Oktober, jadi aku daftarnya maksimal tanggal 10 Oktober.

3. Satu kelompok minimal 3 orang, yang terdiri 1 ketua dan 2 anggota. WAJIB! Soalnya kemarin temenku cuma 2 oran gak bisa di submit, jadi terpaksa memasukkan 1 orang tambahan, yang otomatis menambah jumlah uang yang harus dibayar untuk registrasi.

4. Jangan lupa print file yang dikirimkan di email. Jangan lupa dibawa saat ke Ranu Kumbolo ya.



LARANGAN TISU BASAH
Pihak TNBTS juga melarang adanya tisu basah dalam barang bawaan pendaki. Karena tisu basah terbuat dari bahan sintetis yang lebih lama hancur dari pada tisu biasa. Jadi penggantinya bisa dengan tisu biasa yang dibasahi dengan air.


WC RANU KUMBOLO
Biasanya kalau buang air kecil, aku selalu cari semak-semak gitu. Tapi pas ini hari sudah siang dan banyak orang yang berkeliaran. Jadilah ke WC ini. Pertama kalinya masuk di WC portable ini, dan baunya..... Astaga dragoooon, lebih menyeramkan daripada turunan terjal!! Harus tahan napas selama yang kamu bisa. Dalamnya juga termasuk kotor, banyak pendaki kurang ajar yang meninggalkan botol di dalam WC.


CERITA IYUH
Lagi sebel dan ilfeel aja sama kru akun instagram di Malang. Mereka pakai kaos hitam bertuliskan nama akun mereka di dada. Sebelnya kenapa? Mereka teriak-teriak saat ngobrol dengan saver Ranu Kumbolo. Sepertinya mereka sudah saling mengenal, mungkin karena kru ini sering kesini.

Kru : Eh pak tadi pagi aku masak ikan teri, ayam, bla bla... (dengan suara yang lumayan keras)
Saver : Mana mbak, masak gak dibagi? (nadanya biasa aja)
Kru : Yee, udah habis dong. (suaranya tetep keras)
dan seterusnya.

Kenapa sih? Biar dikira 'oooh kenalannya Saver' gitu? Mana suaranya cempreng. Kok sok iyes, sok asik banget 👎

Gak perlu seperti itu lah, berbicara dengan nada biasa kan bisa. Gak perlu nunjukin kalau kalian udah kenal sama saver situ. Dulu golongannya kami, Keluarga Minus, kenal sama Pak Pinot. Kita biasa aja tuh. Pak Pinot adalah salah satu saver senior kawasan Semeru, terakhir aku melihat namanya tertulis di pengumuman saat Beliau bekerja mengevakuasi seorang remaja yang meninggal tertimpa batu saat summit attack. Namun seiring bergantinya manajemen Pak Pinot memutuskan pensiun menjadi saver.


Well, it's time to pictures!

Pagi 18 Oktober di Ranu Kumbolo


Ini dia, foto yang aku idam-idamkan. Tiga kali ke Ranu Kumbolo, baru kali ini punya foto di depan pos 4.

Wayangnya mulai beraksi 😁

Sudah terlanjur cinta sama Eiger Talus 45L

Ekspresi gabut nunggu hujan reda.

Meski mereka semua belum bisa ke Ranu Kumbolo, se'enggaknya aku bawa foto mereka kesini.

Meski sempat hujan di pagi hari, aku gak nyesel deh, karena aku dapet PELANGI. Setelah sarapan, tiba-tiba kabut datang membawa ribuan tetes air syahdu. Tak lama kemudian, muncullah 7 warna indah itu 😘  Kelihatan gak?


Terima kasih sudah membaca, semoga bermanfaat 😊 



VIDEO
Jangan lupa subscribe, like dan comment ya!




ranu kumbolo , ranu regulo , ranu pane , lumajang , wisata malang , tnbts , daftar semeru, daftar online semeru , mahameru , puncak semeru

21 October 2017

[REVIEW] Garnier Sakura White Series - Kulit Putih Pink Merona

Haiiii, Walkers! It's time for skin care! Aku termasuk orang yang jarang banget pakai skin care. Tapi, tiba-tiba, dua minggu yang lalu, pingin beli yang namanya serum dan krim malam. So, jatuhlah pilihanku ke GARNIER SAKURA WHITE SERIES.


Seri dari Garnier Sakura White ini lumayan banyak, yaitu :
- Garnier Sakura White Pinkish Radiance Foam
- Garnier Sakura White Pinkish Radiance Ultimate Serum
- Garnier Sakura White Pinkish Radiance Sleeping Essence (night cream)
- Garnier Sakura White Pinkish Radiance Whitening Cream (day cream). Day cream terbagi menjadi dua, kemasan Jar SPF 21/PA+++ : Normal to Dry dan kemasan Tube UVA/UVB Filter : Normal to Oily.
- Garnier Sakura White Pinkish Radiance Intensive Whitening Mask


Kali ini aku membeli tiga item dari Garnier Sakura White Series, yaitu :

1. Garnier Sakura White Pinkish Radiance Foam
Harga : Rp 21.000,-
Netto : 100ml



Ini adalah facial foam untuk membersihkan wajah dari kotoran dan debu setelah kita beraktivitas diluar. Teksturnya creamy banget dan lembut. Warnanya putih - soft pink, kayak ada shimmer nya gitu. Mirip warna mutiara. Untuk pakai facial foam ini gak perlu banyak-banyak, cukup sebiji jagung ditelapak tangan sudah cukup membersihkan seluruh wajah.


Review : Lembut diwajah, gak bikin kering. Wanginya enak, seger gitu. Enak lah.


2. Garnier Sakura White Pinkish Radiance Ultimate Serum
Harga : Rp 68.200,-
Netto : 50ml



Setelah sebelumnya pernah coba serum Hanasui (baca disini). Ini dia yang ku nantikaaaan 😍 Pengen banget pakai serum! Wadahnya berbentuk pump, jadi serum bakal tetap higienis. Serumnya berbentuk seperti gel yang berwarna soft pink dan ada butiran pink putih didalamnya.





Review :
- Serum mudah menyerap.
- 1X pump serum ini sudah cukup untuk seluruh wajahku.
- Wanginya enak.


3. Garnier Sakura White Pinkish Radiance Sleeping Essence
Harga : Rp 26.000,-
Netto : 20ml



Udah lama banget aku gak pakai krim malam. Biasanya aku cuma pakai Aloevera Gel dari brand K-Beauty (baca disini) atau brand Wardah (baca disini). Krim malam ini berwarna soft pink dengan wangi yang menurutku enak dan seger, mirip wangi serumnya sih. Karena masih dalam masa percobaan, aku beli yang kemasan tube.


Review :
- Saat dioles diwajah krim ini seperti gak mau menyatu dengan kulitku. Kayak gak meresap dengan sempurna gitu.
- Saat bangun wajah memang sedikit lebih cerah, cuman dibagian T-Zone lebih berminyak.


Sebenarnya aku masih sedikit galau, apakah ketiga item yang aku beli ini memang cocok untuk tipe wajahku yang cenderung Oily. Soalnya setiap pakai krim malam, di pagi harinya daerah T-Zone pasti lebih berminyak tapi aku suka sama hasilnya. Wajah sedikit lebih cerah dari biasanya saat aku tidak menggunakan skin care di malam hari.

Hampir saja lupa, dihari pertama dan kedua aku pakai serum + krim malam, komedo dihidungku seperti mencuat keluar gitu. Komedo gede-gede, sampe risih juga. Setelah 4-5 hari, komedo mulai hilang dengan sendirinya. Komedo ku balik normal gitu. Aku sudah memakai skin care ini selama ±2 minggu.


REPURCHASE
Aku akan menunggu sampai produk ini habis dan bagaimana hasilnya diwajahku. Kalau hasilnya sesuai dengan harapan, pasti beli lagi deh. Tapi kalau gak beli lagi, aku mau beli Garnier Sakura White Intensive Mask. Soalnya aku penasaran sama masker dari Garnier ini.

Well, sekian review dari aku. Terima kasih sudah membaca. Oh ya, hasil pemakaian tiap orang berbeda-beda ya. Tergantung kondisi kulit wajah masing-masing.

Semoga bermanfaat...


UPDATE
Tanggal 23 Oktober 2017 - Huhuu, wajahku jadi break out 😭😭😭 Muncul 3-5 jerawat gede di pipi dan jidat. Hiks, awalnya aku kira PMS, tapi setelah aku menghentikan pemakaian serum + krim malam, jerawatnya mengecil.

Tanggal 30 Oktober 2017 - Setelah cukup lama gak pakai perawatan ini wajahku balik lagi bersih tanpa jerawat. Iseng-iseng lah pakai lagi, daaaan CUMA SEMALAM langsung muncul jerawat lagi. Oke fix! Aku gak cocok pakai Garnier Sakura White Serum + Krim malamnya.

Daripada nganggur gak ke pakai, jadi aku mau preloved nih. Kalau kalian berminat bisa DM aku di IG @ichii_holmesz ya.

garnier sakura white series , garnier sakura , skincare lokal , skin care garnier , garnier , produk garnier , garnier pinkish radiance ulimate serum , garnier serum sakura , serum garnier sakura white , garnier sakura white pinkish sleeping essence

14 October 2017

8 Jalur Pendakian Gunung Prau


Jadi ini aku copy paste artikel dari instagram @mountnesia dengan tujuan memudahkan kalian mendapatkan informasi Jalur Pendakian ke Gunung Prau dari blog ku.

Kalian punya iG? Jangan lupa di follow ya karena @mountnesia adalah salah satu akun instagram yang memberikan informasi tentang gunung di Indonesia. Tidak hanya itu, kalian bisa Cari Barengan untuk mendaki melalui akun ini loh.


Well, langsung aja ini dia penjelasannya :

Ada 8 jalur pendakian, 6 untuk umum dan 2 masih digunakan untuk konservasi. Berikut sedikit ulasan 6 jalur pendakian Gunung Prau yang digunakan untuk umum, diringkas dari berbagai sumber.


1. Gunung Prau via Jalur Patak Banteng
Jalur favorit pendaki, karena jarak tempuhnya pendek sekitar 1,5 sampai 3 jam pendakian, lokasinya juga berada di tepi jalan raya. Kalau kamu mau mendaki melalui jalur ini jangan weekend atau hari libur, akan sangat ramai bahkan harus antri.


2. Gunung Prau via Jalur Dieng Wetan
Termasuk jalur pendakian favorit karena dekat dengan obyek wisata dieng, lokasi base camp berdekatan dengan penginapan Bu Djjono. Dengan jalur yang cukup landai dan tidak terlalu terjal, waktu pendakian agak lama, bisa 3 - 4 jam. Kalian bisa baca cerita ku tentang jalur ini klik disini.


3. Gunung Prau via Dieng Kulon
Jalurnya ada di dekat dengan Candi Dwarawati. Kalau mau menuju basecamp ini, cara paling mudah yaitu dengan mencari lokasi tujuan wisata Candi Dwarawati. Lama pendakian sekitar 4 - 5 jam.


4. Gunung Prau via Jalur Kali Lembu
Jalur Pendakian ini nantinya bertemu dengan jalur Pendakian dari Dieng Kulon dan Dieng Wetan. Rutenya lebih landai daripada jalur Patak Banteng. Basecamp ini ada di Desa Kalilembu, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Lama pendakian 2 - 3 jam.

5. Gunung Prau via Jalur Wates
Jalur pendakian yang lumayan landai dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Lokasinya berada di Desa Wates, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung


6. Gunung Prau via Jalur Campurejo
Berada di Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung. Jalur ini masih jarang diketahui karena masih baru. Mungkin akan sulit menemukan lokasinya. Kamu bisa hubungi 086726495918.

13 October 2017

[REVIEW] Vienna Pearl & Milk Whitening Body Scrub

Haiiii, Walkers! Review cantik yuuuks. Kali ini aku mau bahas salah satu produk dari brand Vienna. Aku beli Vienna Pearl & Milk Whitening Body Scrub. Ini seperti lulur mandi pada umumnya. Untuk masalah lulur sendiri sih aku ganti-ganti merk sesuai mood aja, yang terakhir pakai Purbasari Bengkoang. Well, lets jump to the review!


PRICE
Harganya murah meriah terjangkau semua kalangan. Lulur Vienna ini aku beli dengan harga Rp 17.800,- isi 250 gram. Hayoo, murah gak tuh?


PACKAGING
Lulur Vienna ini dikemas dalam wadah plastik berwarna kombinasi pink dan putih. Didalam tutupnya terdapat tutup lagi, semacam penutup plastik putih. Jadi kayak dobel penutup gitu. Jadi tutup utamanya bakal lebih bersih gak belepotan lulur.



Oh ya, lulur dari Vienna ini juga menyediakan kemasan sachet loh. Kemasan yang memudahkan kita saat travelling.


Pada kemasan sudah tertulis seperti ingredients, cara pemakaian, tanggal kadaluarsa, dan yang paling penting sudah ada Nomor POM NA pada produk.


VARIANT
Selain harganya yang terjangkau, varian dari lulur Vienna ada banyak banget :
- Goat's Milk
- Strawberry Milk
- Avocado Milk
- Bengkoang Milk
- Cow's Milk
- Chocolate
- Papaya, dan sepertinya masih banyak lagi.



Jadi buat kalian yang gampang bosan, Vienna ini cocok buat kalian. Bisa ganti kapan aja, hihi.


REVIEW
Saat aku buka si Vienna Pearl & Milk Whitening Body Scrub, lulurnya ada butiran-butiran pink gitu. Eh btw, kelihatan gak sih butiran pink nya?


Lulur ini mengandung AHA, Collagen, Multivitamin, Susu dan UV Protection. Aku baru pakai lulur ini selama 2 minggu, sebanyak 2-3 kali dalam seminggu,  jadi ini review singkatku :
- Aroma lulur ini segar dan tidak terlalu menyengat.
- Butiran scrub-nya standart seperti Purbasari.
- Setelah digunakan pun di kulit jadi halus dan wangi 😁


REPURCHASE
Hmm, maybe yes, maybe no. Tergantung mood, soalnya sering ganti lulur, hehe.


Well, sekian review dari aku. Terima kasih sudah membaca. Oh ya, hasil pemakaian jangka panjang nanti pasti aku update disini.

Semoga bermanfaat...

08 October 2017

[REVIEW] Sandal Eiger Caldera Men Vs Eiger Lotus Cross

Hai Walkers! Aku mau bahas sandal outdoor yang biasa aku gunakan saat mbolang. Masih setia sama produk dari EIGER ADVENTURE, kali ini aku membeli Sandal EIGER CALDERA MEN INJECTION.



DESCRIPTION
Sandal Caldera ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu Men dan Women Series. Deskripsi ini aku dapat dari website Eiger :

Caldera Man atau Caldera Women Series adalah sandal palang serbaguna untuk keseharian dan petualangan luar ruang, khususnya ketika berkegiatan di sekitar base camp saat melakukan penjelajahan. Sandal fleksibel ini dilengkapi fitur outsole rubber dan tali hook-and-loop yang mudah disesuaikan agar nyaman dan pas dipakai.


FITUR
- Bagian outsole terbuat dari bahan rubber.
- Cocok digunakan untuk sehari-hari atau di sekitar base camp saat melakukan kegiatan penjelajahan.
- Tali hook-and-loop yang dapat disesuaikan setelannya sesuai kebutuhan sehingga pas dipakai.


Material Upper Sole: Footbed EVA phylon Black.
Outsole: Cupsole Rubber


PRICE
Sandal ini dibanderol dengan harga Rp 225.000,- Ehm, lumayan yaa...



COLORS
Ada dua warna pada tiap seri nya. Oya, aku lihat di website ada juga yang khusus untuk anak-anak, namanya Caldera Kids.




Sebelum aku membeli tipe Caldera, aku pakai sandal Eiger tipe LOTUS CROSS.


Description : Sandal Eiger S147 Lotus Cross
Price : Rp 175.000,-



Technical Sandal
Material :
- Eva midsole
- Insole rubber hardnes 40
- Webbing poly waterproof
- TPR puller



Seri Lotus ini setauku ada tiga warna, yaitu Orens, Grey, dan Tosca. Pingin banget tuh yang tosca tapi apalah daya, stoknya kosong. Bentuk sandal ini juga terbagi menjadi tiga macam, yaitu Lotus Cross, Lotus Thong dan Lotus Thong Cross.


LOTUS CROSS
Aku inget banget beli sandal ini tanggal 26 Agustus 2014. Soalnya hari itu aku mau otewe ke Bali, jadi sekalian beli sandal di Store Eiger Dinoyo (di ruko sebelah Store ARL, sekarang store Eiger-nya udah tutup). 



Jadi pertama kali beli langsung aku pakai ke Bali, ke pantai, jalan-jalan, basah-basah, dll. Setelah balik Malang, seminggu setelahnya aku ke Coban Rais. Perjalanannya lumayan, sekitar 1 jam jalan kaki santai. Pas pulang, eeeh, ada yang patah. Yang patah aku lingkar merah, soalnya gak tau itu apa namanya. Bahannya terbuat dari plastik yang mengaitkan antar strap sandal. Padahal baru setengah perjalanan. Gak kurang akal, akhirnya aku tali-tali aja biar gak lepas dan bisa digunakan untuk berjalan.

Foto ini kait strap nya sudah diganti besi.

Sempat terfikir mau komplain gitu tapi struk belanja udah kebuang 😓

Sampai rumah, minta bantuan temen buat betulin di bagian yang patah itu. Dan, taraaa, strap sandal disambung pakai besi 😂 (foto atas) dan bisa digunakan sampai hari ini.


CALDERA MEN INJECTION
Aku beli sandal ini tanggal 29 September 2017. Beli ini karena sandal Lotus udah mulai menua dan strap nya udah mau lepas. Terus ada acara AIR BICARA (bisa baca disini) di Coban Talun. Sekalian deh 'nganyari' sandal 😆


Oh ya, sandal ini kan ada dua seri, tapi aku gak beli yang Women Series soalnya strap Women Series LEBIH KECIL daripada strap Men Series. Jadi aku coba kanan Women, kiri Men. Pas dibuat jalan lebih enak dan mantap yang Men. So, it is my choice.

Aku beli di Store Eiger MOG. Nah pas beli aku tanya 'Mbak sandal ada garansinya nggak?' . Mbak kasirnya jawab 'Nggak ada kak, garansi untuk tas saja'. Hmm, gitu yaaa...

Di Coban Talun ini acara santai gitu, bersih sungai, lepas bibit ikan, nyebur ke sungai, dll. Nah, pas di sungai kan kayak naik bukit gitu, eeh, akunya sering melorot. Pasti karena sol nya nih.


REVIEW
Sebagai perempuan, untuk masalah bahan aku kurang paham lah ya, yang aku review adalah tentang KETAHANAN dan KENYAMANAN pada kedua sandal ini.

▪Sebenarnya ketahanan si Lotus boleh juga. Terhitung sudah 3 tahun, cuma karena ada kendala 'patah' itu jadi mengurangi nilai sandal ini.

▪ Si Caldera aman-aman aja setelah dipakai jalan yang lumayan, terus nyebur dan basah-basahan di Coban Talun. Kait strap aman dan gak ada yang patah. Semoga umurnya bisa kayak si Lotus.

▪ Si Caldera lebih ringan daripada Lotus. Kayak gak pakai sandal gitu, mungkin ini pakai teknologi light weight kali ya. Harganya juga beda 50rb sih.

▪Si Caldera lebih nyaman daripada Lotus. Sol Caldera lebih empuks dan ada bantalan tambahan di bagian kait strap sandal.



▪ Tapi pas lagi basah-basahan, si Lotus menang banyak. Lotus cepat kering, karena dia memang ada fitur waterproof. Air kayak gak mau nempel gitu di sol nya. Kalau strap ya jangan tanya, kan dari kain jadi ya basah, wkwk.

▪ Aku lebih suka grip (sol) si Lotus daripada Caldera. Grip-nya lebih kasar, jadi gak licin, gak gampang merosot, nancep gitu di tanah jadi gak gampang merosot kayak Caldera.


CONCLUSION
Kalau boleh memilih aku pingin beli si Lotus lagi sih. Awet dipakainya, cepet kering pas basah, grip sol nya mantul jadi gak bikin kepleset. Tapi sedihnya di semua store yang ada di Malang sudah sold out . Apa memang sudah gak produksi lagi ya?

This is my honest review 😊
Terima kasih sudah membaca. Semoga bermanfaat.

Produk Eiger lainnya : Tas Eiger Andesite 01 (baca disini)

Dompet Eiger Markten (baca disini)

sandal eiger , sandal outdoor , outdoor eiger , eiger adventure , sandal eiger lotus , sandal eiger caldera men , eiger caldera women series , eiger store dinoyo , eiger store mog