19 June 2015

B29 Lumajang Negeri Di Atas Awan

Well, I love my life very much!
Perjalanan kali ini awesome, melewati 4 Jl. Soekarno-Hatta di 4 tempat berbeda, WOW WOW!! Yes, Walkers! kali ini aku akan mengitari Gunung Semeru, Malang - Lumajang - Probolinggo - Pasuruan.

Aku berangkat bersama travelmate ku naik motor Revo, biasa kami panggil Reva. Tujuan kami yaitu B29 (Lumajang), Air Terjun Madakaripura dan BJBR / Bee Jay Bakau Resort (Probolinggo). Dari Malang kami langsung menuju Lumajang lewat Dampit. Nah sampai diperbatasan Malang-Lumajang kepala ini sudah mumet yg mungkin karena masuk angin yg diakibatkan oleh SALAH PILIH JAKET. Habisnya di Malang panas, eh sampai Lumajang mendung, dingin, dan disertai hujan rintik, huhu.

Well, menuju Kota Lumajang kami melewati daerah bernama Pasirian. Aduh, baru "ngeh" kenapa daerah ini bernama Pasirian, isinya pasiiiir semuanya sampai-sampai dijalan tuh kaca helm berasa dihujani pasir sampai bunyi "kletuk , kletuk, tok tok". Di Lumajang kami menjemput rekan kami yg juga akan ikut ke B29. Rumahnya deket sama alun-alun Lumajang dan menjual jajanan khas yaitu Opak Gambir, Walkers!

Sampai di Lumajang ini cuaca sepertinya kurang mendukung, mendung dan sedikit gerimis. Sembari menunggu cerah kembali, kami beristirahat dan dilanjutkan menikmati kuliner KOPI BEGOG yang katanya kopi asli Lumajang. Kopinya mantaaaf jayaa.. Letaknya dekat alun-alun, depan makam Belanda. Harganya juga murah kok, mulai Rp 4.000,- untuk seporsi Ketan Bubuk.

Tibalah kami on the way B29 berangkat sekitar jam 22.10 WIB. Tadaaa sampai di TKP aku kaget dengan medannya, nggak seperti yang aku bayangin, yang katanya ke B29 tuh bisa naik motor, tinggal "nyuk" trus sampai. Apanyaaa!!?? Naik motor  pun rasanya naik roller coaster tapi landasannya terjal. Haha, whatever lah, pokok sampai di parkiran kami langsung cuz puncak. Bisa follow instagramku @ichii_holmesz

Kurang lebih 1 jam jalan kaki, kami sedikit lagi sampai puncak, ada rombongan yang sudah "ngentang" disana selama 1 jam karena nggak bisa masang tenda Eiger isi 8 orang. So, kami bantu dulu mereka. Sedikit percakapanku dan salah satu ocewek dari rombongan mereka yg aku lupa namanya (haha, kebiasaan buruk).

Aq : Mbak udah lama disini?
X : Sejam-an lah mbak. Mbak udah sering tah muncak?
Aq : Nggak juga kok mbak, cuma yg deket2 aja. Mbak sendiri?
X : Sering juga mbak, udah ke Kawah Ijen, Bromo, pantai2 di Malang. Cuma baru kali ini aja pinjem tenda.
Aq : Emang sebelum e tenda kayak gimana mbak?
X : Aq sewa penginapan mbak, ini nekat aja pinjem tenda.
Aq : #glodak klontang klontang

Aku ya bisa berdiriin tenda, tapi yang tenda isi 2-4 orang doang, kalo yang gede mah, angkat tangan, wkwk. Ini bisa jadi pelajaran ya Walkers! senekat-nekatnya, sepingin-pinginnya kita muncak, juga harus dipikirkan resikonya. Minimal ada orang yang paham cara mendirikan tenda, membuat api unggun, dll. Jangan cuma "bondo nekat" terus berangkat, kalau ada apa-apa juga pasti berimbas ke yang lain.

Setelah itu kami menuju ke tempat kami istirahat dan mendirikan tenda, saat itu jam sudah menunjukkan pukul 02.30 WIB, sudah pagi dan hawanya DINGIIIN BANGEET. Das des set set wet, secepat kilat kami mendirikan tenda lalu tidur, tak lupa menyalakan alarm jam 05.00 WIB untuk melihat sunrise B29 yang katanya amazing!

Ada momment lucu lagi nih, saking dinginnya salah satu rekanku sampai "kelon" (tidur berpelukan) sama trvaelmate ku. Yaa, semacam hom* gitu dah, wkwk..

Waktu berputar cepat, sudah jam 5 pagi, mataku yang masih terpejam namun telingaku sudah mendengar sayup-sayup keramaian pendaki lain untuk hunting view. Mau tak mau mata ini terbuka, bangun, dan melawan hawa dingin, membuka tenda sedikit demi sedikit, dan subhanallah, view B29 ini AMAZING!! Benar apa yang dikatakan pendaki lainnya bahwa B29 adalah NEGERI DIATAS AWAN.


kiss kiss view G. Semeru dari B29


Setelah menikmati indahnya B29, kami langsung packing dan cuz ke rumah rekan kami untuk berbenah diri untuk kemudian melanjutkan perjalanan. Bisa follow instagramku @ichii_holmesz

0 comments:

Post a Comment