27 October 2017

[REVIEW] Film Negeri Dongeng - Mandala Malang

Hai Walkers! Kemarin aku berkesempatan untuk nonton film Negeri Dongeng. Pertama kali perkenalan film ini, sebenernya aku pengen nonton, tapi waktu sungguh tak bersahabat. Pemutaran di Surabaya aku gak bisa nonton karena ada pesanan catering yang membludak. Pemutaran pertama di Malang pun gak bisa datang karena gak ada temennya. Mau naik angkot pun gak bisa karena jam pemutaran film malam hari.



TIKET
Tiket nonton kali ini Rp 25.000,-/orang. Bisa di beli secara umum di bioskop tertentu. Beda dengan sebelumnya yang harus reservasi via Whatsapp dulu sebelum menonton.



SINOPSIS
Film besutan sutradara Anggi Frisca ini termasuk jenis film dokumenter. Film ini mengisahkan 7 pendaki tanah air yang menggapai 7 puncak tertinggi di Indonesia. Mereka adalah Anggi Frisca (Sutradara), Teguh Rahmadi, Rivan Hanggarai, Jogie KM. Nadeak, Yohanes Pattiasina, Wihana Erlangga dan dr. Chandra Sembiring (Produser). Film ini tidak hanya mengulas tentang pencapian 7 puncak tertinggi Indonesia, namun juga bercerita tentang kearifan lokal, cerita penduduk di kaki gunung yang jauh dari hiruk pikuk kota, perjalanan darat, laut dan udara para pendaki ini.


Beberapa ekspeditor yang ikut berperan dalam film ini adalah Nadine Chandrawinata (Cartenz Pyramid Papua), Darius Sinathrya (Gunung Binaiya Ambon), Medina Kamil (Gunung Bukit Raya Kalimantan), Djukardi “Bongkeng” Adriana (Gunung Rinjani Lombok), Alfira “Abex” Naftaly (Gunung Latimojong Sulawesi) dan Matthew Tandioputra (Gunung Semeru Jawa Timur). 

Bagaimana kisah mereka menggapai 7 puncak tertinggi Indonesia?
Sanggupkah mereka melawan ego dalam diri masing-masing?
Sanggupkah mereka bergotong-royong mencapai tujuan?


Jangan lupa, saksikan di bioskop terdekat di kota kalian ya!


REVIEW
Aku puas dengan film ini. Film ini tidak hanya menunjukkan bagaimana senang dan bahagianya berada di puncak-puncak gunung tertinggi Nusantara.
✔ Tidak menunjukkan scene 'selfie cantik' alias gaya-gaya membahayakan saat di puncak sebagaimana film sebelah.
✔ Mereka menekankan gotong-royong dalam pendakian.
✔ Mereka menekankan safety dalam pendakian.
✔ Mereka melakukan persiapan yang matang.
✔ Memberikan ilmu untuk meminimalisir membawa sampah di gunung.
✔ Menggali informasi dan berbincang dengan penduduk lokal.

Mereka juga menegaskan bahwa MENDAKI GUNUNG ITU GAK GAMPANG. Butuh persiapan matang, mulai keuangan, logistik, fisik juga mental kalian.


Ada satu scene yang aku ngrasa kena banget! Scene pas AIR MINUM MEREKA HABIS! Ini sumpah ngena banget! Karena pas pendakian kami, Minus Family, ke Gunung Merbabu, bisa kalian baca disini kami juga menghalami hal yang sama. Air kami sungguh amat sangat sedikit, but Allah help us! Nature help us! We found two bottle of water in underbrush.

Semoga para pendaki baru atau siapapun yang mau mendaki gunung, HARUS MEMPERSIAPKAN segalanya terlebih dahulu. Gunung bukan tempat bermain. Gunung adalah alam yang sewaktu-waktu bisa berubah cuaca dan kondisinya. Kita adalah tamu. 

Oh ya, selesai menonton, aku mendapatkan oleh-oleh lo, ada sricker dan kartu pos.


Dan, terakhir, SAYA CINTA ALAM INDONESIA :)

0 comments:

Post a Comment