Welcome November! What is connecting with November? Scorpio, November rain, Heroes day and what? Oh never mind.
Halaaauu Walkers! Kali ini aku mau share cerita perjalanan ke salah satu tempat yang hanya ada dua di dunia! Seperti judulnya, aku baru aja travelling ke KAWAH IJEN, BANYUWANGI.
Gunung Ijen adalah sebuah gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian 2.443 mdpl - Wikipedia.
Selain menjadi tambang belerang, Kawah Ijen ini terkenal dengan fenomena Blue Fire yang merupakan keajaiban dunia. Fenomena api biru ini terbentuk akibat gas belerang bersuhu tinggi bertemu dengan oksigen. Bayangin cuy, Indonesia punya tempat sekeren ini. Bangga gak sih?
Oh ya, terima kasih sebelumnya kepada Dishub Banyuwangi yang telah mensponsori trip kali ini alias menyediakan trip gratis.
TICKET
Tiket masuk Kawah Ijen ini murah banget, cukup bayar Rp 5.000,-/orang. Parkir motor Rp 5.000,- dan mobil Rp 10.000,-. Hayo, kurang murah apa lagi?
STORY
Aku naik bis Patas Surabaya - Banyuwangi jam 15.10 WIB, sampai di Jember sekitar jam 20.17 WIB terus aku di oper bis sampai dua kali. Dan akhirnya sampai di Terminal Brawijaya (Karangete) jam 00.38 dini hari. Telat 38 menit dari jam yang dijadwalkan =_= Pelajaranku adalah jangan percaya omongan bis Patas! Share cost dan tips naik bis cepat bisa kalian baca disini.
Selain sama Abang, ada Mbak Mala yang jauh-jauh dari Jogja ikut trip Kawah Ijen ini. Dua orang lainnya cancel dan satu blacklist. Sampai di kawasan Ijen sekitar jam 02.10 WIB
Jalan menuju puncaknya asoy ciiind. Aku gak bayangin kalau ternyata jalannya itu nanjak terus. Perjalanan dari loket sampai ke kawah kurang lebih 2 jam. Udah nanjaaaak... sampai puncak harus turuuuuun ke kawah. Udah lelah perjalanan, ditambah mulai lapar, masih juga ada insiden kepleset pasir, haha. Sebel sih, tapi ya lucu juga 😂😂😂
Taraaaaaa...! Ini dia Blue Fire Kawah Ijen, Banyuwangi.
Sempet ngobrol juga dengan Bapak penambang belerang. Beliau hampir setiap hari naik turun Kawah Ijen demi mencukupi kebutuhan keluarga. Tak tanggung-tanggung, Beliau 3-4 kali ke kawah mengambil belerang seberat ±70kg. Bayangin cuy! Bawa beban 70kg dari kawah ke puncak. Ketika ditanya, 'Per kilo nya berapa Pak?' Beliau hanya tersenyum dan menjawab, 'Ya pokoknya cukup untuk keluarga saya.'
Oh ya, setelah baca berita ternyata keberangkatanku ke Kawah Ijen hanya selang satu hari dengan mantan Gubernur Jakarta, Bapak Djarot. Link berita klik disini. Wah, harusnya bisa barengan ya Pak, hehe.
Setelah turun dari Kawah Ijen, kita langsung menuju salah satu resto di Banyuwangi untuk makan Rujak Soto. Yeey, Rujak soto!
HOMESTAY
Sampai di terminal, Mbak Mala langsung sewa Grab ke SMA Negeri 1 Giri, ke tempat temennya. Sedangkan aku sama Abang langsung cari homestay sekitar terminal karena besoknya mau lanjut trip ke Pulau Merah.
Aku menginap di Cevilla Bed and Breakfast. Deket banget sama terminal, sekitar 15 menit jalan kaki. Ibunya juga ramah banget. Udah mirip rumah sendiri deh. Kamarnya bersih dan wangi. Harga per kamar Rp 130.000,-. Mau booking? Bisa via website Booking.com loh.
Sekitar jam 4 sore ada telepon dari pihak Dishub bilang kalau trip ke Pulau Merah harus diganti trip ke Bangsring Underwater karena bis nya lagi rusak. Haduuh, aku ini paling gak suka yang namanya basah-basah atau mandi di pantai apalagi harus berenang bareng hiu. Yaaa sudahlah lebih baik pulang.
VIDEO
Jangan lupa subscribe, like and comment! 😘
Well, this is my honest review. Aku tulis semua yang aku rasakan #ciyee selama mengikuti trip Kawah Ijen. So, thank you Dishub Banyuwangi.
0 comments:
Post a Comment