Maaf.
Jangankan dirimu,
Lambat laun aku pun tak mengenali siapa diriku.
Seperti daun rapuh, luruh.
Tak ada tawa, tak lagi bahagia.
Hanya duka yang menjelma amarah.
Aku mulai bertanya,
kembali mengais ingatan yang masi tersisa.
Siapa aku?
Siapa kamu untukku?
Aku mulai resah.
Apa yang berubah?
Kenapa semua menjadi tak sama?
Kenapa semua menjadi berbeda?
0 comments:
Post a Comment