24 October 2018

Jakarta, I am Ready! : Pertama ke Jakarta

Hai Walkers!
Lama yah aku gak isi blog? Duuh, harap maklum deh, habis riweh acara di rumah suami nih.

Sebagai seorang istri, wajib hukumnya menemani suami dalam keadaan apapun, meskipun harus meninggalkan orang tua untuk hidup bersama suami. Ya, suami sekarang kerja di Jakarta, setelah sebelumnya kerja di Surabaya.


Hari ini, Rabu, 24 Oktober 2018, adalah hari pertama saya menyapa Ibu Kota. Perasaan saya campur aduk. Ya sedih, ya takut, ya bahagia. Sedih karena meninggalkan keluarga di Malang. Sedih karena takut Mas Bojo nanti malah terbebani dengan kehadiranku disini. Takut kalau gak bisa survive di Jakarta. Tapi disisi lain, saya sungguh bahagia. Akhirnya, saya dan Mas Bojo bisa hidup bersama, gak LDR lagi, gak harus ketemu 2 bulan sekali, meskipun hanya menyewa sebuah kamar.

Pergi ke Jakarta untuk sekedar "Say hello" sebagai orang pinggiran memang pernah menjadi check list dalam agenda saya. Bermula dari Dosen saya yang gemas terhadap saya karena saya sudah mendaki beberapa gunung di Jawa Timur, tapi belum sekalipun datang ke Monas, yang notabene ikon Indonesia. "Sekali-kali ke Jakarta ya, biar tau crowded nya Ibu Kota" sambil tertawa. Dari situ saya mulai meracik cara agar bisa ke Jakarta bersama Mas Bojo (waktu itu masih pacaran). Mulai dari cari tiket promo dan penginapan murah tapi ternyata gayung belum bersambut. Semua planning belum ada yang terealisasi, ada saja halangan. Ah sudahlah, suatu hari nanti pasti bisa ke Jakarta.

Sampai tibalah hari ini. Dini hari, pukul 04.35 WIB, saya turun dari KA Gajayana, langsung disambut Monas. Alhamdulillah, keturutan juga lihat Monas 😊


Tak hanya sekedar 'Say hello', kedatangan saya ini merajuk untuk menetap di Jakarta untuk sementara waktu. Entah sampai kapan, saya pun tak tahu. Yang jelas, inilah yang saya sebut babak baru dalam hidup saya. Dimana saya harus berjuang untuk diri dan suami saya. Bukan maksudnya Mas Bojo gak bisa menghidupi saya. Saya mungkin betah kalau sehari dua hari di kos sendiri, tapi lama-lama bisa jamuran kalau harus jadi penunggu kamar kos selamanya, haha.

Balik lagi ke awal, tujuan saya ikut Mas Bojo selain biar bisa melakukan pekerjaan istri, saya juga berniat mencari kerja disini. Semoga Allah meridhoi niat saya, Aamiin.

Untuk masalah Alif, ah sudahlah, biar Allah saja yang mengatur, yang penting saya dan Mas Bojo selalu berdoa dan berusaha 😉

Bismillahirohmannirohim, Jakarta, lets rock!


0 comments:

Post a Comment