23 October 2016

Part 3 : Pendakian Merbabu via Kopeng Cuntel - Selo

Tanggal 19 Oktober 2016
Jam 04.40 WIB. Karena susah tidur, aku masih mendengar Hanes, Kemprot dan Abang berbincang diluar tenda, sampai aku mendengar ‘Subhanallah’. Langsung saja aku beranjak dari tenda karena aku tau itu ada kode untuk mengagumi keindahan yg hadir pagi itu. Allahu Akbar!! Lunas sudah pemberianMu Tuhan. Serasa tak pernah merasa lelah dan lapar untuk kami bersedia melihat panorama ini. Andai saja ada DSLR pasti keindahan ini sudah terabadikan dalam foto.

Puas mengabadikan moment, kami sarapan lalu packing.

Persediaan air yg begitu menipis membuat kami memperlakukannya seperti raja. Selain minum, tak boleh ada yg menggunakan air itu. Jam 09.00 WIB kami mulai turun.
Cowok-cowoknya pada cantik gak? hahaa.. Pake acara coba gincu segalaa 😂

POS 3 : BATU TULIS
Jam 09.25 WIB. Kami sampai di pos 3 Watu Tulis. Beristirahat tak lama, kami langsung melanjutkan perjalanan.

POS 2 : PANDEAN – TIKUNGAN MACAN – POS 1 : DOK MALANG
Kami sedikit lambat saat turun, Hanes mengalami cidera, saat turun lututnya berasa ‘nyuut’ gitu katanya. Tak apa, kami juga tak terburu-buru, dgn sabar dan guyonan edan dari kami mengiringi setiap langkah. Karena terlalu asik saat perjalanan, aku sampai lupa untuk tidak berfoto di plang ini. Di Tikungan Macan kami sempat bertemu dgn dua pendaki asal Palembang yg sehabis dari Merbabu, mereka akan melanjutkan perjalanan untuk menjajal Gunung Semeru.

Sempat baca, kalau di Tikungan Macan inilah pendaki sering salah pilih jalur. Pas siang hari/cuaca cerah mungkin gak akan salah, tapi ketika hari mulai gelap/cuaca berkabut tebal tikungan ini perlu diwaspadai. Disini memang ada 2 jalur, satu lurus landai, dan satunya belok ke kanan menurun agak curam. Naah, kalian pilih yg belok ke kanan ini.

Sepanjang perjalanan turun kami disuguhi berbagai spesies yg tinggal disitu, seperti lengkingan Elang, kicauan riuh rendah dari burung Kipasan Ekor Merah, Kutilang, dll. Tikungan demi tikungan kami lalui, hati bersorak saat mata kami melihat atap-atap rumah yg berjajar. Sudah dekaaaat!!

BASECAMP SELO
Jam 12.30 WIB. Alhamdulillah sampai juga kami di 0 Km, basecamp pendakian Merbabu via Selo. Disini banyak sekali basecamp untuk pendaki. Kalian tinggal pilih mau dimana yg sesuai dgn keinginan kalian.

Kami langsung pesan makan dan memesan teh hangat, lalu mandi dgn duingiiinnya air di Selo. Dari basecamp kami carter mobil untuk ke terminal Boyolali dgn tarif Rp 250.000,-. Harga ini sudah harga normal, muat sampai 7 orang.

Dari diterminal Boyolali, kami langsung mencari bis jurusan Solo. Aku juga tak lupa mengirim pesan singkat kepada ayah dan ibu, memberi kabar bahwa aku baik-baik saja dan sedang dalam perjalanan pulang. Sampai Terminal Tirtonadi, Solo, kami langsung berjalan-jalan untuk mencari makan. Mie ayam Solo adalah pilihan kami. Kok ya kebetulan mie ayam ini salah satu mie ayam yg rame. Oiaaa, disekitar terminal banyak banget warung yg menyediakan makanan dari olahan daging RW, rata-rata bertuliskan Rica-Rica Guguk.

Jam 20.40 WIB. Kami bertolak menuju Surabaya menggunakan bis Mira. Astaga dragoooon, nih orang nyetirnya ngawuuuur banget. Untung aja aku minum Antimo, jadi tertidur saat perjalanan, hanya sedikit terbangun saat ada tikungan tajam atau rem mendadak.

Tanggal 20 Oktober 2016
Jam 03.00 WIB, dini hari. Alhamdulillah kami sampai di Terminal Bungurasih. Sembari menunggu Abang di jemput Aris (dari kantor RRI Surabaya), kami lesehan di terminal, sejenak meluruskan kaki. Tepat jam 04.15 WIB, Kemprot, Doni dan aku kembali melanjutkan perjalanan ke arah Malang dgn bis Restu Panda.

Aku terlelap, saat terbangun sudah sampai di Purwosari, dan widiih, aku gak nyangka kalau bis bakal sepenuh ini. Mulai orang kantoran, anak sekolah, anak kuliahan sampai orang biasa rela berdiri memadati Restu Panda ini.

Jam 06.30 WIB. Aku telah menginjakkan kaki di Sumber Waras, lalu segera menelpon ayah untuk menjemputku.

ALHAMDULILLAH. Sukses sudah perjalananku kali ini. BUDAL MULEH SLAMET (pulang pergi selamat) itulah intinya. Keluarga menyambutku, langsung saja aku mandi lalu menyantap sarapan dgn lauk ikan Mujaer asem manis yg telah disiapkan oleh Nenekku tersayang.

Sekian-
PART 1 baca disini dan PART 2 baca disini
Share cost / budget dari Malang ke Gunung Merbabu baca disini
.

0 comments:

Post a Comment