Setelah melakukan pembayaran di Bank, siapkan fotocopy bukti transfer. Serahkan ke Pak Mudin di Kelurahan. Lalu akan dilaksanakan JOMBLOKAN.
Apa sih jomblokan itu?
Jomblokan atau istilah gampangnya, pencocokan data antara orang tua mempelai wanita (wali), mempelai wanita dan mempelai pria yang dilakukan oleh petugas KUA.
Terus di hari yang sudah di tentukan, aku dan Ayah ke KUA. Diruangan tertentu aku ditanya semua tentang data yang sudah tertulis, seperti :
- Nama lengkap & gelar
- Nama orang tua
- Mahar / mas kawin
- dan data lainnya.
Bener - bener rinci dan teliti guys! Sampai akhirnya terjadi percakapan :
Petugas KUA = P
Aku = A
P : Calonnya mana, Mbak?
A : Calonnya di Jakarta, lagi kerja. Baru bisa pulang tanggal 7 Juli.
P : Loh calonnya harus datang Mbak. Harus mencocokan data yang ada disini.
A : Kalau nggak datang ga bisa Pak?
P : Ga bisa Mbak, Mas nya sendiri yang harus mencocokan data diri dan orang tuanya.
A : Aduh gimana ya Pak... (Dan aku mulai panik, gimana dong, orang Abang aja susah balik)
P : Atau gini aja, sebelum nikah , hari H itu Mbak nya sama Calonnya kesini melengkapi data. Tapi resikonya Buku Nikah nya gak bisa jadi di hari H.
Setelah percakapan yg masih panjang, dapat disimpulkan ternyata, mempelai pria WAJIB HADIR saat jomblokan.
Sampai rumah langsung telepon Abang, jelasin ini itu, akhirnya setelah Lebaran Abang nyempetin pulang.
Pas Abang pulang, langsung ke KUA. Masuk ruangan, cek data diri dan orang tua Abang. Bener, komplit. Udah deh. Gak sampai 15 menit guuuyys!
Jauh-jauh dari Jakarta, ke Lawang cuma ke KUA yang gak sampai 15 menit, haha. Ya ampyuuuun, perjuangan banget ya mau nikah.
Data di KUA pun sudah lengkap, tinggal nunggu hari H 😊
Tanggal 6 Juli, Abang telepon KUA Lawang untuk memastikan dokumen untuk pernikahan kami lengkap. Awal telepon, si Penerima kayak kurang diajak ngobrol gitu. Padahal Abang cuma konfirmasi aja kalau tanggal 9 Juli, kami menikah.
Setengah jam kemudian, Abang telepon lagi ke KUA. Mau tanya siapa penghulunya. Kan gak luci, kita nikah gak tau siapa penghulunya. Telepon kedua, Alhamdulillah diangkat langsung sama Pak Penghulu plus dikasih nomor HP biar gampang menghubungi.
Alhamdulillah, sudah lengkap semua. Pak Penghulu juga sudah OK. So, tinggal menunggu hari H.
Deg degan cuy 😣😘
0 comments:
Post a Comment