19 August 2016

Hai Walkers! Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke-71. Hayoo, upacara dimana nih? Pasti kalian sudah planning kemana-mana yaa.. Pasti ada yg upacara di gunung, pantai, atau mungkin upacara underwater, hehe.

Kali ini aku menyempatkan diri ikut upacara di Balai Kota Malang, setelah 3 tahun terakhir ikut upacara tingkat kecamatan Lawang, yg diselenggarakan di lapangan dekat rumahku. Riuh ramai sekitar Balai Kota sudah terasa, banyak masyarakat umum yg juga hadir disana. Beberapa memang datang khusus untuk melihat Paskibraka.

Upacara pun dimulai, waktu menunjukkan jam 10.10 WIB dan sirine mulai berkumandang riuh rendah namun hanya berlangsung tak sampai 1 menit. Ehm, seingatku sirine ini dibunyikan 1 menit lebih, bahkan ada yg hampir 5 menit.

Paskibraka pun menghentak langkahnya, Sang Saka Merah Putih siap dikibarkan. 'Langkah tegap majuuuu..... Jalan!' komando keras dan lantang memulai derap langkah serentak itu. 'brek.. brek.. brek..' Hmm, langkahnya terlalu cepat.. Ini yg pertama kali aku rasakan.

Ya, meskipun aku belum pernah menjadi salah satu dari mereka (paskibraka kota/kabupaten), tapi sebagai Ketua Osis kala itu, aku juga aktif mengikuti ekskul paskibra di SMA selama 3 tahun. Jadi sedikit banyak paham.

Aku diam saja, toh aku hanya bisa melihat. Namun ternyata bukan aku saja, beberapa masyarakat yg menonton juga nyeletuk 'kok cepet yo' , 'wah paskib e kesusu #wah paskibnya terburu-buru' , dan ada seorang bapak yg berdiri disampingku, mengenakan polo shirt bertuliskan PURNA PASKIBRA dibagian belakang berucap 'kecepeten iki' yg artinya 'terlalu cepat ini'. Hmm, berarti bukan aku aja ya yg merasa bahwa Paskibraka berjalan terlalu cepat. But, overall gerakan serempak, nice.

Lagu Indonesia Raya berkumandang, badan tegap, jemari lurus hormat kepada Merah Putih. Diiringi melodi drumband, tanpa suara dari Paduan suara, tempo lagu Indonesia Raya menurutku terlalu cepat. Aku bertanya-tanya dalam hati. The last thing that made me feel disappointed was SYUKUR SONG WAS NOT SUNG!

Selama aku mengikuti upacara 17 Agustus, mulai SD-SMA , sampai umur 22 tahun, aku selalu mendengar lagu 'Syukur' ini. Tapi kali ini enggak bisa aku dengerin disini. Yaa, menurutku lagu ini punya makna mendalam banget nget.. Dulu, selepas latihan paskib di SMA, sebelum pulang, selalu menyanyikan lagu ini. Aku tanya adekku yg ikut upacara di kecamatan pun aku tanya 'Lagu Syukur dinyanyiin gak?' dan jawabnya iya. Aku melihat video pas pengibaran bendera pun, lagu Indonesia Raya gak secepat yg di Balai Kota.

Well, I don't know what happen :( dibilang seneng, iya.. dibilang kecewa, juga iyaa..

Seneng karena Alhamdulillah aku masih bisa memperingati hari jadi Indonesia upacara ke-71 dan Paskibraka berhasil mengibarkan Sang Saka Merah Putih dipucuk tiang :) Betapa bahagianya mereka yah!

Kecewa karena prosesi se-sakral itu harus berlangsung cepat, seperti paskib berjalan cepat, lagu Indonesia Raya dengan tempo cepat dan tanpa lagu Syukur. Atau memang seperti ini yg sekarang? Aku juga gak paham.

Semoga tahun depan bisa ikut upacara lagi, Amin.

0 comments:

Post a Comment

Categories

Blog Archive

Instagram

Popular Posts

Viewers