25 August 2018

Apa salahnya beropini?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Opini adalah :
opi.ni n pendapat; pikiran; pendirian;

Berawal dari baca quote akun @sabdaperubahan di iG,


Yang bercadar bukan berarti dia anti toleransi, yang tak pakai hijab juga bukan berarti dia perempuan yang belum hijrah. Agama dan kemanusiaan tidak bekerjasama dengan pabrik tekstil. Nilailah manusia dengan tolak ukur kemanusiaan, bukan penampilan. - #SabdaQuote

Lalu saya mulai mempunyai pemikiran,

Semakin kesini, semakin banyak oknum yang membanding-bandingkan wanita berhijab atau tidak.

Kenapa dibandingkan?

Apakah wanita tak berhijab itu selalu buruk?
Tidak juga, banyak wanita tak berhijab yang menjadi relawan di Gempa Lombok.

Apakah wanita berhijab selalu baik?
Tidak juga, wanita pengebom yang berhijab kemarin itu merugikan banyak manusia.

Dilanjutkan dengan saya membaca artikel jawaban Najwa Sihab ketika disinggung soal hijab.



"Tapi sampai saat ini, saya tidak merasa ada kewajiban atau beban untuk berjilbab, sejauh saya bisa menjalankan kewajiban saya sebagai muslimah. Tak masalah berjilbab atau tidak." ujar Najwa.


Meski gak berhijab, pernah gak kalian lihat Mbak Najwa pakai baju sexy atau ketat?

Tidak, saya tidak pernah lihat. Baju Mbak Najwa selalu rapi dan santun. Enak dilihat. Gak pernah pakai baju yang memperlihatkan lekak - lekuk tubuh.

Kalau saya, sering melihat oknum yang katanya berhijab tapi bajunya ketat. Bagian dada menul. Bagian pantat menul. Hmm, mantap toh?

Ada yang berhijab tapi pas kondangan bajunya ketat, press body.

Ada yang pakai hijab syar'i tapi pas nikah pakai gaun yang bagian dada tidak tertutup.

Sebentar... Di Arab sana apa ada orang menikah pakai gaun semewah itu?

Oh ya, saya menggunakan kata 'oknum' dan 'ada'. Karena kata oknum dan ada bisa berarti banyak atau sedikit. Bukan semua. Karena saya pun tidak mau disama ratakan.

Kalau saya?

Tidak perlu ditanya lagi, jawaban saya pasti

- BEBAS -

Bebas mau pakai cadar, bebas mau hijab model apa, mau pakai baju apa aja, mau pakai sexy, ketat, oblong, pakai apa aja bebas. Dan saya gak akan men-judge baik atau buruk.

Apalagi soal agama. Mau agama A B C D E, semua baik sesuai dengan keyakinan.

Yang paling penting bagi saya ada 2, yaitu :

1. KEYAKINAN HATI
Saat kamu yakin itu baik maka lakukanlah, lanjutkan. Namun ketika kamu yakin bahwa sesuatu itu buruk, maka tinggalkan, jangan dilakukan.

2. SALING MENGHARGAI
Apapun yang orang lain kenakan, apapun yang orang lain pilih, apapun yang orang lain lakukan. HARGAI MEREKA. Menghargai mereka sama dengan menghargai diri sendiri. Itu adalah keputusan mereka. Terlepas dari bagaimana penilaianmu kepada mereka, baik atau buruk, itu adalah pilihan mereka.

Psst, saya juga di unfollow sama teman suami saja. Nggak tau kenapa. Mungkin karena opini saya tidak sama dengan dia. Atau mungkin dia tidak kenal saya. Atau mungkin ada faktor lainnya.

Saya ya gak masalah. Saya biasa saja. Saya gak pernah unfoll teman karena yang saya follow pasti saya kenal. Tapi kalau saya di unfoll, ya saya unfoll balik. Daripada menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.


Kamu tau Sudjiwo Tedjo?

Seperti kemarin bercuit di Twitter tentang Mas Ginting yang berlaga di Asian Games.



Tweet seperti diatas, ramenya minta ampun. Kalau saya sih paham maksud Mbah Tedjo ini, tapi lainnya?

Hehe...

Sekelas Presiden Jancukers saja sering terkena imbas komentar Netizen yang budiman karena tweet nya yang susah di mengerti kebanyakan orang. Apalagi cuitan saya yang hanya bedeswati ini. Pasti makin banyak yang gak paham tujuan saya 😁

Lalu, adakah yang salah dengan opini saya?
Saya rasa tidak. Karena semua orang berhak beropini, berhak berpendapat tentang suatu hal.

Jadi saya simpulkan, semua pasti ada Pro Kontra. Tetep semangat, jangan mudah larut dan terombang-ambing dengan keadaan.

Terima kasih sudah membaca, mohon maaf apabila opini saya ada yang menyinggung pembaca.

😊

24 August 2018

Hai Walkers!
Sedikit cerita boleh ya... Kemarin, sekitar jam setengah 9 pagi, Mas Bojo tiba-tiba WA ke saya. Notifikasi di hp muncul, dan ada lambang foto di WA.


Saya mikir, Mas Bojo pagi-pagi gini ngirim foto apa ya?

Saya buka dong fotonya...

Pas bacanya jantung saya deg deg deg...

Tubuh saya mulai merinding...

Mata saya mulai berkaca-kaca,

Dan akhirnya jatuhlah butiran air mata dipipi... 😭


Mas Bojo ngirimin screenshot sekumpulan kalimat yang dia tulis di Notes handphone.


Jika orang lain nyaman berada di gunung tenang atau laut damai,
Aku nyaman berada disampingmu sayang.

Jika orang lain meresapi asam pahit cita rasa kopi,
Aku meresapi nikmat perih setiaprasa yang engkau beri kasih.

Rasa ini bukan hanya tentang raga yang ingin bersanding
Lebih dari itu
Bahkan aku merindu aroma mu.

Tapi ketahuilah,
Jika memang aku tak bisa datangkan hadirku,
Doaku akan selalu menaungimu, wanitaku.


Ya Allah Mas Bojo, kamu ini bikin aku mewek pagi-pagi 😭 Padahal posisi saya sedang diangkutan umum, on the way ambil pesanan softlens. Untung saja angkotnya lagi sepi dan saya pakai masker. Jadi air mata saya nggak kelihatan.

Sedih bacanya...

Paham, gimana Mas Bojo disana berjuang demi istrinya. Mas Bojo juga kangen bangeeeeet sama saya.

Hmm, Mas Bojo ini, bikin saya makin cinta. Semoga pernikahan kita langgeng sampai maut memisahkan ya 😘 Amin.

16 August 2018

Hai Walkers,
Mungkin seminggu kemarin adalah titik terlemahku. Dimana aku benar-benar down 😖

Meski resmi menjadi suami istri, hubunganku dan suami masih berbeda jarak 845km. Aku pikir aku bisa melewatinya dengan mudah karena 6 bulan sebelum menikah, kami sudah LDR (Long Distance Relationship). Ya, cukup 2 bulan sekali lah suami balik ke Malang untuk menemuiku.


Hari-hari berjalan seperti biasa, sampai akhirnya dititik ini, seminggu kemarin. Mau tidur, inget suami. Lihat cincin di jari manis, inget suami. Mau apa-apa tuh jadi inget suami terus 😭

Padahal sebelumnya gak pernah seperti ini. Tiba-tiba mood jadi melow. Tiap mau tidur pasti nangis inget suami yang lagi di Jakarta.

Sediiiiih banget rasanya...

Sampai aku ngrasa, Ya Allah gini banget sih hidupku... Harus kayak gini ya? Sempet ngrasa iri sama mereka yang habis nikah bisa langsung tinggal serumah.

Sempet ngrasa pasrah. Down banget. Males mau ngapa-ngapain. Makan aja males banget. Hidup kayak gak hidup. Kosong.

Padahal dulu sebelum nikah, aku dan suami juga LDR. Tapi ya gak gini banget rasanya. Kita masih bisa selow gitu. Tapi setelah nikah ini lo, MasyaAllah rasanya, BERAT.

Disitu suami gak diem. Suami selalu kasih support meski hanya lewat telepon atau video call.

Suami selalu bilang, 'Gapapa kita lewatin kayak gini. Berdoa aja kalau semua ini pasti ada hikmahnya.'

Hampir seminggu kayak gitu terus, dan suami gak pernah bosen buat semangatin aku. Ini kalau aku yang di posisi suami pasti udah ikut emosi kali ya liat istri ngerengek terus tiap hari. Masalahnya sama, KANGEN.

'Aku juga kangen, Yunk. Sama. Kamu disana yang kuat ya. Kita ngadepi ini bareng-bareng. Disini aku juga kerja buat kamu. Kamu jangan kayak gini. Aku bingung, Yunk. Aku kepikiran kalau kamu kayak gini. Kesehatanmu gimana? Jangan stres. Pikirin buat Alif juga. Aku gak tenang kalau kamu kayak gini.'

Aku?
Cuma bisa diem sambil nangis denger suami bicara kayak gitu. 

Dan masih dilanjut perbincangan selama 120 menit.

After that, I realize that my life must go on. Kalau gak sayang diri sendiri, gimana suami dan Alif nanti? Kasian suami juga, udah tenaga terkuras kerja, tambah kepikiran istrinya.

Aku nggak boleh menyerah. Aku nggak boleh lemah. Aku harus kuat. Aku masih punya Allah Yang Maha Segala.

Aku mencoba mendekatkan diri ke Sang Pencipta, yang biasanya sholat ada yang telat, mulai itu setelah adzan langsung buru-buru ambil wudhu. Yang biasanya sholat cuma 5 waktu, aku tambah sholat sunnah lainnya, yaaa meski sholat sunnah masih sering ketinggalan sih. Puasa juga, sekalian bayar utang puasa Ramadhan.

Ya Allah, hati ini makin tenang. Hati makin kuat ngadepin LDR ini. Lebih bisa kontrol emosi. Makin adem lah pokoknya. Suami juga kerjanya tenang, gak panik karena istrinya ngerengek terus. #maaf ya misuaaaa 😘

Mungkin ini salah satu ujian setelah menikah ya?

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah, cuma bisa ngucap kalimat ini aja.

Jadi buat kalian yang lagi jauh dari orang yang kalian sayangi, entah orang tua, suami, anak, dll. Tetep semangat yah. Tetep kasih yang terbaik buat mereka. Jangan lupa untuk terus berdoa minta kekuatan kepada Allah SWT, dan percayalah, pasti ada sesuatu dari Allah dibalik ini semua.

Terima kasih sudah membaca 😊


07 August 2018

Hai Walkers!
Eh kalian merasakan gak sih yang namanya cuaca di Indonesia lagi kacau? Bayangin aja, di tempat tinggalku suhu jam 6 pagi itu bisa sampai 13°C loh. Baru deh siang sekitar jam 12, suhu mulai naik perlahan mentok juga 24°C. Kebayang dong dinginnya kayak gimana?


Kalau kayak gini tuh jadi kangen mendaki gunung deh. Dingin-dinginan di gunung, ngobrol kocak bareng temen-temen, seruput kopi bareng, hmm, syahdu banget deh.

Back to topic - Karena cuaca yang dingin ini, kulitku berasa keriiiing banget. Apalagi kalau habis mandi gitu ya, lebih berasa keringnya. Sehari tuh bisa pakai lotion 2-3 kali. Padahal biasanya cuma pakai sehabis mandi pagi.

Kemarin pas lagi jalan ke Mall, lihat Guradian lagi banyak promo. Inget deh kalau ada barang yang habis. Akhirnya mampir, sekalian deh aku cari sesuatu yang bisa melembabkan wajah.

Aku beli Wardah Aloe Hydramild Facial Wash, pembersih Viva Milk Cleanser Cucumber, dan suplemen Ever-E 250.


Harga di Guardian memang sedikit lebih mahal sih daripada beli di toko biasa. Tapi karena kemarin udah males mau keluar-keluar lagi, jadi ya sekalian beli di Guardian.


Review Viva Milk Cleanser Cucumber

Harga Rp 6.800,-

Beli cleanser ini sebenarnya salah sih, soalnya yang Cucumber untuk kulit berminyak. Jadiiii pasti produk ini menyerap minyak berlebih di wajah. Jadi gak bikin lembab dong? Wkwk. Alhamdulillah nya itu diwajah gak ada pengaruh sih, jadi aman-aman aja.

Kenapa beli yang Viva Cucumber? Soalnya belum pernah pakai sih, jadi pingin aja nyoba yang varian ini 😁


Review Wardah Aloe Hydramild Facial Wash

Harga Rp 25.300,-

Facial wash berbentuk gel bening ini cucoooook abis! Sekitar seminggu aku pakai facial wash Alhamdulillah bisa membantu melembabkan kulit wajah yang kering. Jadi setelah mencuci wajah tuh, wajahku gak kering ketarik gitu. Masih berasa lembab-lembab gimana gitu.


Review Ever-E 250

Harga Rp 30.250,-

Penasaran sih nyoba suplemen ini. Akhirnya coba beli yang isi 12 tablet. Fungsinya banyak sih, seperti : Melembabkan kulit, Anti-Aging, Menutrisi kulit, Penangkal radikal bebas, dll. Udah semingguan sih coba Ever-E 250 ini, lumayan kok, kulit gak sekering sebelum mengkonsumsi suplemen ini.

Nah, selain ketiga item yang aku beli di Guardian, aku juga ada Vaseline Aloevera dan Nature Republic Aloevera Gel sebagai langkah perlindungan ekstra untuk kulit, haha.


Review Vaseline Aloevera

Rp 21.000,-

Ini lotion favorit mulai jaman SMP sampai sekarang. Selain aromanya yang enak, gak tau kenapa aku gak pernah bosan sama lotion yang satu ini. Tapi kalau emang bener-bener bosen, biasanya aku beli Vaseline yang pink itu.


Review Nature Republic Aloevera Gel

Rp 105.000,-

Hai, pasti udah pada tau dong manfaat gel sejuta umat ini? Aku pakai Aloevera Gel ini diwajah setiap aku merasa kalau wajahku kering. Misal habis wudhu, aku pakai. Habis cuci wajah, aku pakai. Pokoknya aku pakai pas kering, daaaan kalau gak males, haha.

Btw, kalian sudah tau kan kalau Nature Republic Aloevera Gel hadir juga dengan kemasan Tube 250ml? Jadi lebih gampang dibawa kemana-mana, lebih praktis dan higienis. Tapi harganya terkadang lebih mahal dari kemasan Jar 300ml. Misal yang Jar 300ml = Rp 100.000,- , yang Tube 250ml = Rp 105.000,-.


So, I guest this products is appropriate for normal to dry skin. I am so happy because it is very helpful to me.

Thank you for read my blog, see you!

04 August 2018

Lalu apa bedanya pacaran sama nikah, toh tetep LDR?

Banyak dari mereka melihat kita sama saja. Sama-sama sebagai dua insan yang berjarak 845km.


Tapi tidak di mata Allah.

--- BEDA ---

1. Sekarang udah HALAL say.
Mau ngapain aja juga boleh.
Dulu, jam 10 malam belum di rumah pasti di Whatsapp "Pulang jam berapa?". Sekarang mau gak pulang juga gak apa say. Sebenernya agak sedih juga sih.


2. Dulu, Abang kerja cuma buat dirinya sendiri. Tapi sekarang Abang kerja cari nafkah untuk istrinya. InsyaAllah, setiap tetes keringatnya pasti ada nilai tersendiri oleh Allah.


3. Dulu, doa saya hanya sebatas doa kepada sesama muslim. Tapi sekarang, doa saya adalah doa seorang istri untuk suaminya. Yang InsyaAllah mendapat tempat tersendiri untuk didengar oleh Allah.


4. Dulu saya cuma punya satu Ayah dan satu Ibu. Tapi sekarang saya punya 2 Ayah dan 2 Ibu yang selalu mendoakan kebaikan dan kebahagiaan kami.


5. Kalau dulu cuma sekedar mikir, sekarang sudah serius mikir tentang anak, rumah, dan mau dibawa kemana keluarga ini.


Sering sih kepikiran puluhan atau bahkan ribuan pertanyaan yang menghantui.

'Kalo weekend ngapin ya?'

'Dia beneran kerja kan?'

'Disana gimana ya?' 

'Nanti kalau ketemu dedek gemes gimana?'

'Kalau nanti kecantol cewek disana gimana?'

Dan masih banyak lainnya.

Setiap saya kepikiran tentang semua hal negatif, disitu saya juga langsung ingat, bahwa saya masih punya Allah. Segala sesuatu akan kembali pada kuasa-Nya.

Sebenernya ini adalah penjelasan dari suami kepada saya. Lalu saya kembangkan sendiri untuk menenangkan hati. Wanita mana sih yang begitu santainya ketika sang suami jauh?

Saya tulus mencintai suami saya dan begitu juga sebaliknya. Semoga memang suami saya adalah jodoh sehidup semati saya, Amin.

Stay calm, stay positive 😘

Categories

Blog Archive

Instagram

Popular Posts

Viewers